Gambar Sampul Bahasa Indonesia · UNIT 1 Jaga Kesehatan, Lestarikan Lingkungan
Bahasa Indonesia · UNIT 1 Jaga Kesehatan, Lestarikan Lingkungan
Nas Haryati

24/08/2021 11:32:40

SMP 9 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional

Dilindungi Undang-undang

Penulis : Nas Haryati

Suhardi

Siti Cholisatul Hamidah

Leo Idra Ardiana

Sumiyadi

Ilustrasi, Tata Letak

: Direktorat Pembinaan SMP

Perancang Kulit

: Direktorat Pembinaan SMP

Buku ini dikembangkan Direktorat Pembinaan SMP

Ukuran Buku

: 21 x 30 cm

Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional

Tahun 2008

410

CON

Contextual Teaching and Learning Bahasa Indonesia: Sekolah Menengah

Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas IX Edisi 4/Nas Haryati, ...[et. al.].--

Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

Vi, 192 hlm.: ilus.; 30 cm.

Bibliografi: hlm. 185-186

Indeks.

ISBN

1. Bahasa Indonesia-Studi dan Pengajaran

I. Judul

II. Suhardi

III. Hamidah, Siti Cholisatul IV. Ardiana, Leo Idra

V. Sumiyadi

KATA SAMBUTAN

Salah satu upaya untuk melengkapi sumber belajar yang relevan dan

bermakna guna meni ngkatkan mutu pend idikan d i Sekolah Menengah

Pertama (SMP), Di rektorat Pembinaan SMP mengembangkan buku

pelajaran Bahasa Indonesia untuk siswa kelas VII, kelas VIII, dan kelas IX. Buku

pelajaran ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.

22 T ahun 2006 T entang Stan dar I si, No. 23 T ahun 2006 tentang Standar

Kompetensi Lulusan, dan berdasarkan kr iteria buku pelajaran yang

dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan.

Buku pelaj aran in i merupakan penyempurnaan dar i bahan ajar

kontekstual yang telah di kembangkan Di rektorat Pemb inaan SMP dalam

kaitannya dengan kegi atan proyek peningkatan mutu SMP. Bahan aj ar

tersebut telah diujicobakan ke sejumlah SMP d i provinsi Kalimantan Selatan,

Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, dan

Gorontalo sej ak tahun 2001. Penyempurnaan bahan ajar menjadi buku

pelajaran yang bernuansa pendekatan kontekstual d ilakukan oleh para

pakar dari beberapa perguruan ti nggi, guru , dan instruktur yang

berpengalaman di bidangnya. Validasi oleh para pakar dan praktisi serta uji

coba empiris ke si swa SMP telah di lakukan guna meni ngkatkan kesesuaian

dan keterbacaan buku pelajaran ini.

Buku pelajaran B ahasa Indonesia ini telah dinilai oleh Bad an Standar

Nasional Pend idikan, dan d inyatakan memenuhi syar at untuk d igunakan

sebagai buku pelajaran d i SMP. Sekolah diharapkan dapat menggunakan

buku pelajaran in i dengan sebai k-baiknya seh ingga dap at men ingkatkan

efektivitas dan kebermaknaan pembel ajaran. Pada akh irnya, para si swa

diharapkan dapat menguasai semua Standar Kompetensi dan Kompetensi

Dasar se cara leb ih mendal am, luas serta bermakna, kemud ian dapat

mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Saran per baikan untuk penyempurnaan buku pelajaran i ni sangat

diharapkan. Terimakasih setulus-tulus

nya disampaikan kepada para penulis

yang telah berkontribusi dalam penyusunan buku pelaj aran ini, baik pada

saat awal pengembangan bahan ajar,

ujicoba te rbatas, maupun

penyempurnaan sehi ngga dapat te rsusunnya buku pelajaran ini

.

Terimakasih dan p enghargaan juga d isampaikan kepada se mua p ihak

yang telah membantu terwujudnya penerbitan buku pelajaran ini.

Jakarta, Juli 2008

Direktur Pembinaan SMP

iv

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX

Petunjuk Penggunaan Buku

Buku ini terdiri atas sepuluh unit pelajaran yang terbagi atas dua semester.

Tiap semester terdiri atas lima unit pelajaran. Tiap unit pelajaran terdiri atas

beberapa subunit yang merupakan penjabaran kompetensi-kompetensi dasar yang

terdapat di dalam Standar Isi. Setiap unit pelajaran dikembangkan berdasarkan

tema tertentu yang memayungi kegiatan berbahasa yang dilakukan pada setiap

unit pelajaran.

Agar dapat menggunakan buku ini dengan baik, kamu harus mempelajarinya

bagian demi bagian secara urut mulai unit satu sampai dengan unit sepuluh. Pada

awal setiap unit, kamu akan menjumpai uraian tentang kompetensi-kompetensi

yang harus kamu pelajari dan manfaatnya disertai dengan petunjuk mengenai

bagaimana cara kamu mempelajari kompetensi tersebut. Bacalah dengan baik

agar kamu memahami cara mempelajarinya!

Di dalam satu unit pelajaran terdapat beberapa kompetensi yang harus kamu

pelajari dan aktivitas atau kegiatan sebagai pelatihan. Kegiatan itu mungkin

kamu lakukan secara sendiri-sendiri, tetapi mungkin juga harus dilakukan secara

kelompok. Ikutilah setiap kegiatan sesuai dengan petunjuk yang ada. Sebaiknya

kamu memiliki buku tugas agar kegiatan yang kamu lakukan dapat dicatat di

dalam buku tersebut. Hal itu akan dapat memudahkan kamu dan gurumu untuk

mengetahui perkembangan hasil belajarmu.

Setiap unit pelajaran diakhiri dengan rangkuman, evaluasi, dan re

fl

eksi.

Setelah selesai mempelajari satu unit pelajaran, kerjakan soal-soal yang ada

untuk mengukur keberhasilanmu dalam mempelajari kompetensi-kompetensi

yang terdapat di dalam unit tersebut! Setelah itu, kamu harus menyerahkan hasil

pekerjaanmu untuk dikoreksi oleh gurumu. Selanjutnya, lakukanlah re

fl

eksi

dengan merenungkan kembali apa yang telah kamu kuasai atau belum kamu

kuasai serta bagaimana kesanmu terhadap pembelajaran yang telah kamu lakukan

dengan memperhatikan petunjuk yang terdapat pada bagian re

fl

eksi!

Jika kamu menemui kata/istilah yang belum kamu pahami, pada akhir buku

terdapat takarir (glosarium) dan penjurus (indeks) yang akan memberi petunjuk

tentang istilah-istilah yang terdapat pada semua unit pelajaran. Jika kamu ingin

mengetahui lebih lanjut topik yang kamu pelajari, pada bagian akhir buku terdapat

daftar pustaka. Carilah buku-buku yang berisi topik yang ingin kamu pelajari

lebih lanjut agar pemahamanmu terhadap apa yang kamu pelajari menjadi lebih

baik. Selamat berlatih!

v

Daftar Isi

Kata Pengantar

..................................................................................................

iii

Petunjuk Penggunaan Buku

..........................................................................

iv

Daftar Isi

............................................................................................................

v

SEMESTER 1

UNIT 1

Jaga Kesehatan, Lestarikan Lingkungan

..................................

1

A. Menyimpulkan Isi Dialog Interaktif Beberapa Narasumber

pada tayangan Televisi/Siaran Radio ........................................

3

B. Melaporkan Secara Lisan Berbagai Peristiwa

dengan Kalimat Jelas ...................................................................

6

C. Membedakan Fakta dan Opini Melalui Kegiatan

Membaca Intensif .........................................................................

10

D. Menuliskan Kembali dengan Bahasanya Sendiri

Cerita Pendek yang Pernah Dibaca ............................................

16

UNIT 2

Manusia dan Etika

........................................................................

23

A. Mengomentari Pendapat Narasumber dalam

Dialog Interaktif pada Tayangan Televisi/Siaran Radio ........

25

B. Menceritakan Kembali Secara Lisan Isi Cerpen .......................

28

C. Membaca Memindai dari Indeks ke Teks Buku ......................

37

D. Menulis Iklan Baris ......................................................................

39

UNIT 3

Berkorban untuk Orang Lain

.......................................................

45

A. Menemukan Tema dan Pesan Syair yang Diperdengarkan ...

47

B. Memukan Tema, Latar, dan Penokohan pada Cerpen-cerpen

dalam Satu Buku Kumpulan Cerpen .........................................

50

C. Menyunting Karangan Sendiri/Orang Lain ............................

58

UNIT 4

Indahnya Sebuah Nasihat

.............................................................

65

A. Menganalisis Unsur-Unsur Syair yang Diperdengarkan ........

67

B. Menyanyikan Puisi yang Sudah Dimusikalisasi ......................

70

C. Meresensi Buku Pengetahuan ......................................................

74

UNIT 5

Bersedia Menghargai Karya Orang Lain

...................................

81

A. Mengkritik/Memuji Berbagai Karya (Seni atau Produk)

dengan Bahasa yang Lugas dan Santun ....................................

83

B. Menganalisis Nilai-Nilai Kehidupan pada Cerpen-cerpen

dalam Satu Buku Kumpulan Cerpen ..........................................

85

C. Menulis Cerita Pendek ..................................................................

90

Daftar Isi

vi

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX

SEMESTER 2

UNIT 6

Manfaat Mendengarkan Pidato/khotbah

......................................................

97

A. Menyimpulkan Pesan Pidato/Ceramah/Khotbah yang Didengar ...........

98

B. Berpidato/Berceramah/Khotbah dengan Intonasi yang Tepat

dan Artikulasi serta Volume Suara yang Jelas ..............................................

101

C. Menulis Teks Pidato/Ceramah/Khotbah dengan Sistematika dan

Bahasa yang Efektif ...........................................................................................

104

D. Mengidenti

fi

kasi Kebiasaan, Adat, Etika yang Terdapat

di dalam Buku Novel Angkatan 20-30 ............................................................

111

UNIT 7

Nilai Moral

..........................................................................................................

119

A. Memberikan Komentar tentang Isi Pidato/Ceramah/Khotbah

120

B. Membahas Pementasan Drama yang Ditulis Siswa .....................................

122

C. Membandingkan Karakteristik Novel Angkatan 20—30-an .......................

125

D. Menulis Naskah Drama Berdasarkan Cerpen yang

Sudah Dibaca ......................................................................................................

130

UNIT 8

Kesan dan Keindahan

.......................................................................................

139

A. Menerangkan Sifat Tokoh dalam Kutipan Novel yang Dibacakan ...........

140

B. Menilai Pementasan Drama yang Dilakukan Siswa .....................................

144

C. Menemukan gagasan dari Beberapa Artikel dan Buku

Melalui Kegiatan Membaca Ekstensif .............................................................

145

D. Menulis Karya Ilmiah Sederhana dengan Menggunakan

Berbagai Sumber ............................................................................... .................

149

UNIT 9

Aktivitas Manusia

......... ........................................................ ............................

157

A. Menjelaskan Alur Peristiwa dari Sinopsis Novel yang Dibacakan ...........

158

B. Menyimpulkan Gagasan Utama Suatu Teks dengan Membaca Cepat

Kurang Lebih 300 Kata per Menit ...................................................................

160

C. Menulis Surat Pembaca tentang Lingkungan Sekolah .................................

163

UNIT 10 Remaja dan Masalahnya

..................................................................................

169

A. Menerapkan Prinsip-prinsip Diskusi..............................................................

170

B. Mengubah Sajian Gra

fi

k, Tabel, atau Bagan Menjadi Uraian Melalui

Kegiatan Membaca Intensif ..............................................................................

173

C. Menulis Naskah Drama ...................................................................................

176

DAFTAR PUSTAKA

.........................................................................................

185

TAKARIR

........................................................................................................

187

PENJURUS

......................................................................................................

191

1

Jaga Kesehatan dan Lestarikan Lingkungan

1

1

Jaga Kesehatan dan

Lestarikan Lingkungan

A.

Menyimpulkan Isi Dialog Interaktif Beberapa

Narasumber pada Tayangan Televisi/Siaran Radio

B. Melaporkan secara Lisan Berbagai Peristiwa dengan

Kalimat Jelas

C. Membedakan Fakta dan Opini Melalui Kegiatan

Membaca Intensif

D. Menuliskan Kembali dengan Kalimat Sendiri Cerita

Pendek yang Pernah Dibaca

smacepiring.

fi

les.wordpress.com

2

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX

Jaga Kesehatan

dan Lestarikan Lingkungan

Banyak program/acara yang ditayangkan di televisi atau

disiarkan di radio. Inti acara-acara itu adalah penyampaian

informasi, pendidikan, dan hiburan. Dalam acara dialog, misalnya,

sering dibicarakan topik pentingnya kesehatan atau pelestarian

lingkungan. Bahkan, kadang-kadang acara semacam itu

melibatkan pemirsanya. Dialog dilakukan dengan tujuan menggali

informasi dari beberapa narasumber. Sebagai pemirsa, tentu kita

harus dapat menyimpulkan isi dialog dengan baik.

Sering kita menemukan kejadian atau peristiwa penting atau

menarik sehingga kita perlu melaporkan kepada orang lain. Agar

laporan tepat, kita perlu menggunakan kalimat-kalimat yang jelas.

Suatu saat kita ingin mengajak seseorang untuk melakukan

sesuatu. Agar ajakan kita diterima dengan baik kita perlu

mengungkapkan fakta dan pendapat.

Dalam pembelajaran kali ini, kamu akan dapat menggali

informasi dari wawancara di televisi atau radio yang menghadirkan

narasumber, membuat laporan dengan menggunakan kalimat-

kalimat yang jelas dan tidak menimbulkan penafsiran ganda,

membedakan fakta dan opini, dan menuliskan kembali dengan

kalimat sendiri cerpen yang pernah dibaca. Untuk mempelajari

semua itu, kamu perlu melakukan kegiatan sesuai dengan petunjuk

yang ada pada tiap kegiatan. Selamat bekerja!

1

3

Jaga Kesehatan dan Lestarikan Lingkungan

1

A. Menyimpulkan Isi Dialog Interaktif Beberapa Narasumber pada

Tayangan Televisi/Siaran Radio

Suatu saat kamu ingin mengetahui informasi yang dibicarakan dalam dialog di televisi atau radio. Hal

itu tentu tidak mudah kamu lakukan. Di dalam dialog beberapa narasumber biasanya mengemukakan

pendapat yang kadang-kadang saling bertentangan. Itu tentu menyulitkan kamu untuk dapat mengambil

simpulan isi dialog.

Pada bagian ini kamu akan menggali informasi dari dialog interaktif di televisi atau radio yang

menghadirkan beberapa narasumber.

Aktivitas yang harus kamu lakukan adalah (1) mencatat hal-hal penting dalam dialog di radio atau

televisi, (2) menyimpulkan isi dialog, dan (3) menemukan informasi yang tersurat dan tersirat dalam

dialog.

1. Mencatat Hal-hal Penting dalam Dialog Interaktif di Radio atau Televisi

Kali ini kamu akan berlatih mendengarkan

dialog interaktif di televisi atau siaran

radio yang menghadirkan beberapa

narasumber. Dialog interaktif adalah sejenis

wawancara dengan menghadirkan beberapa

narasumber untuk membahas topik tertentu

dengan melibatkan pemirsa atau pendengar.

Pelibatan pemirsa atau pendengar tersebut

berupa kesempatan untuk bertanya atau

mengemukakan pendapat berkenaan

dengan topik yang dibicarakan.

Ketika mendengarkan siaran dialog

interaktif di televisi atau radio, kamu harus

menyimak dengan sungguh-sungguh agar dapat menemukan hal-hal penting dalam

dialog tersebut. Arahkan perhatian pada berbagai pendapat yang dikemukakan oleh

setiap narasumber. Perhatikan juga pendapat pemirsa/pendengar. Hal itu dimaksudkan

agar kamu dapat menangkap pokok-pokok pendapat mereka.

Untuk membantu mengingat isi dialog interaktif yang kamu amati/dengarkan,

catatlah hal-hal penting yang ada di dalam dialog tersebut! Hal-hal penting tersebut

meliputi topik dialog, narasumber, inti pertanyaan dan jawaban narasumber, serta

pendapat/komentar pemirsa/pendengar.

Selanjutnya, kamu akan berlatih mendengarkan dialog interaktif. Untuk itu,

laksanakan tugas berdasarkan petunjuk berikut!

a. Berjanjilah dengan teman sekelompokmu untuk menonton acara dialog tertentu di

televisi atau radio! Lebih baik jika dialog tersebut bertema kesehatan atau kelestarian

lingkungan.

b. Sambil mengamati atau mendengarkan, buatlah catatan penting dari isi dialog

tersebut dengan menggunakan format berikut!

4

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX

LAPORAN KERJA

MENDENGARKAN ACARA DIALOG INTERAKTIF

DI TELEVISI/RADIO

Nama Siswa

:

Nama Acara TV/Radio :

Waktu Tayang

:

Nama Stasiun TV/Radio :

Pemandu :

Penanya :

Narasumber :

Topik :

Keterangan

: (Apakah acara dialog itu melibatkan pemirsa?)

a. Pertanyaan-pertanyaan Penting yang Diajukan Penanya/Pemandu

1) .....................................................................................................................

2) .....................................................................................................................

3) .....................................................................................................................

b. Hal-hal Penting yang Dikemukakan Narasumber

1) .....................................................................................................................

2) .....................................................................................................................

3) .....................................................................................................................

c. Hal-hal Penting yang Dikemukakan Pemirsa/Penonton di Studio

1) .....................................................................................................................

2) .....................................................................................................................

3) .....................................................................................................................

2. Menyimpulkan Isi Dialog Interaktif

Kamu sudah mempunyai catatan penting tentang hasil dialog, bukan? Perhatikan

kembali isi catatanmu! Kalau dicermati tentunya ada pendapat dari dua atau beberapa

pihak yang terlibat dalam dialog interaktif yang pendapatnya saling mendukung.

Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan beberapa gagasan berbeda, atau bahkan

bertentangan. Itu sudah pasti terjadi dalam dialog interaktif yang pesertanya sangat

heterogen.

Agar informasi dari dialog tersebut lebih bermanfaat, usahakan agar kamu dapat

merumuskan simpulan isi dialog! Penyimpulan dapat dilakukan dengan tiga langkah,

yaitu sebagai berikut.

a. Identi

fi

kasi beberapa pendapat yang saling mendukung!

b. Identi

fi

kasi pula pendapat yang berbeda atau bertentangan!

c. Rumuskan simpulan dialog!

5

Jaga Kesehatan dan Lestarikan Lingkungan

1

Gabungan antara pendapat yang saling mendukung dan pendapat yang bertentangan

akan menghasilkan simpulan yang baik. Tugas pendengar dalam menyikapi beragamnya

pendapat adalah menyusun simpulan yang didasarkan pada kekuatan argumentasi

dari kedua belah pihak. Makin pandai menimbang argumentasi dari pihak-pihak yang

berbeda, makin baik simpulan kamu terhadap persoalan yang dibahas.

Berdasarkan hasil catatanmu tentang hal-hal penting dalam dialog yang telah kamu

dengarkan, buatlah simpulan isi dialog! Setelah itu, buatlah laporan ringkas berdasarkan

catatanmu! Kemaslah laporan itu dalam 4—5 paragraf (400—500 kata)!

Tempatkan judul di sini!

Masalah ................................... saat ini sedang menjadi topik pembicaraan di radio/

TV. Inti pembicaraan itu adalah ...................................................................

Dalam sebuah dialog TV/radio, tanggal ............, didiskusikan bahwa ..................

......................................... Narasumber menyatakan bahwa ...................................................,

dan seterusnya. Beberapa pendapat yang sejalan adalah pendapat ..........................., ...........

............................., dan ............................... yang inti pendapatnya adalah ...............................

Sebaliknya, pendapat yang berbeda adalah pendapat ..................................., ..........

........................, .................................. dan ................................ yang inti pendapatnya adalah

..............................., ................................., dan ............................................

Selanjutnya, bentuklah beberapa kelompok! Tiap kelompok 6—7 orang. Setiap

kelompok berusaha menuliskan simpulan terbaik terhadap topik dalam dialog interaktif

tersebut. Setelah itu, tukarkan hasilnya dengan kelompok lain untuk dinilai dengan

menggunakan format penilaian berikut! Selamat bekerja!

RUBRIK PENILAIAN

PENYIMPULAN ISI DIALOG INTERAKTIF

No.

Kriteria Penilaian

Skor (1, 2, 3, 4, 5)

1

Isi simpulan sesuai dengan pendapat

narasumber

2

Simpulan bersifat menyeluruh

3

Simpulan merupakan gabungan pendapat

narasumber

4

Simpulan ditulis dengan bahasa yang

efektif

Skor 1 = sangat kurang

2 = kurang

3 = cukup

4 = baik

5 = sangat baik

6

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX

3. Menemukan Informasi yang Tersurat dan Tersirat dalam Dialog

Apa yang dimaksud makna yang tersurat dan makna yang tersirat?

Untuk memahami hal tersebut, perhatikan kutipan berikut!

Ketika sedang bekerja keras mencetak majalah sekolah yang harus segera terbit, tim redaktur

bekerja lebih dari 20 jam tanpa berhenti. Komputer dan pencetak (printer) pun mulai sering

bermasalah. Lampu monitor sesekali meredup dengan sendirinya. Hasil cetakan sudah mulai

kurang tajam. Sudah lebih dari 15 rim kertas A-4 berhasil dicetak. “Tampaknya komputer dan

mesin pencetak yang tidak bernyawa saja sudah mulai lelah. Apalagi otak kita yang memiliki

syaraf-syaraf,” ujar Pak Thayib, pembina OSIS. Mendengar pernyataan itu, para pengurus

majalah tersenyum. Mereka paham terhadap pernyataan Pak Thayib yang disampaikan secara

tersirat bahwa kita manusia perlu beristirahat.

Kutipan tersebut menggambarkan contoh penggunaan makna tersurat dan

makna tersirat dalam dialog. Makna tersuratnya adalah gambaran tentang bagaimana

tim redaktur bekerja keras untuk mencetak majalah sekolah sampai-sampai benda tak

bernyawa pun mulai lelah. Adapun makna tersiratnya adalah bahwa kita, manusia, perlu

beristirahat. Itulah makna tersurat dan makna tersirat. Makna

tersurat

adalah makna

yang secara eksplisit kita temukan di dalam kalimat-kalimat yang tertulis, sedangkan

makna

tersirat

adalah makna implisit yang terkandung di balik makna tersurat.

Ketika menonton dialog interaktif di televisi atau mendengarnya di radio, tentu

kamu sering menemukan informasi tersirat yang disampaikan para peserta dialog. Untuk

dapat menemukan informasi yang tersirat, kamu perlu memahami informasi tersuratnya

lebih dahulu karena informasi tersirat ada di balik informasi yang tersurat.

Dengarkanlah sebuah dialog interaktif di radio dengan cermat! Setelah kamu

melakukan kegiatan mendengarkan dialog, lakukanlah hal-hal berikut!

a. Catatlah hal-hal penting dari dialog tersebut! Catat juga informasi yang tersurat dan

yang tersirat!

b. Informasikan kepada teman-teman sekelasmu catatan yang kamu buat!

c. Tanggapilah laporan hasil kerja temanmu itu!

B. Melaporkan Secara Lisan Berbagai Peristiwa dengan Kalimat yang Jelas

Tugas reporter radio atau televisi adalah melaporkan suatu peristiwa atau kejadian kepada pemirsa

atau pendengar. Agar laporan itu tepat, perlu digunakan kalimat-kalimat yang jelas atau kalimat-kalimat

yang tidak menimbulkan penafsiran ganda.

Nah! Dalam pembelajaran berikut, kamu akan berlatih membuat laporan dengan menggunakan

kalimat-kalimat yang jelas dan tidak menimbulkan penafsiran ganda.

7

Jaga Kesehatan dan Lestarikan Lingkungan

1

Aktivitas yang harus kamu lakukan adalah (1) mendeskripsikan kejadian/peristiwa yang akan

dilaporkan, (2) melaporkan secara lisan peristiwa yang diamati, dan (3) melaporkan serta menanggapi

peristiwa dalam bacaan.

1. Mendeskripsikan Kejadian/Peristiwa yang Akan Dilaporkan

Banyak peristiwa di sekitarmu yang dapat kamu amati, terutama peristiwa-peristiwa

yang dapat dijadikan sebagai pelajaran atau diambil hikmahnya. Dalam peristiwa

tersebut, mungkin kamu juga terlibat di dalamnya, atau mungkin kamu hanya berada di

luar peristiwa, tetapi turut menyaksikan kejadiannya.

Kalau kamu mengamati suatu peristiwa, tentu ada alasan atau tujuan mengapa

kamu perlu mengamati peristiwa tersebut. Misalnya, kamu mengamati jalannya upacara

bendera di sekolah. Pengamatan yang kamu lakukan itu, misalnya untuk dijadikan bahan

karangan deskripsi atau untuk tujuan yang lain, misalnya sebagai bahan pembuatan

laporan.

Agar dapat melaporkan suatu kejadian/peristiwa secara baik, kamu harus

mengamati objek laporan itu dengan cermat. Setelah itu, hal-hal penting dari peristiwa

itu harus dicatat secara lengkap/detil.

Agar dapat melaporkan peristiwa dengan baik, berlatihlah dengan melakukan

kegiatan berikut!

a. Secara perorangan, sambil mengikuti upacara bendera di sekolahmu, amatilah dan

catatlah di dalam hati kejadian-kejadian penting yang perlu dicatat selama upacara

berlangsung!

b. Deskripsikan secara rinci peristiwa/kejadian yang kamu amati!

c. Selanjutnya, diskusikan hasil deskripsimu dalam kelompok yang terdiri atas 6 atau 7

orang!

d. Buatlah rumusan yang baik untuk dilaporkan di kelas!

e. Laporkan hasil kerja kelompokmu di kelas! Coba bandingkan hasilnya dengan

hasil kerja kelompok lain! Masih adakah kejadian/peristiwa yang belum kamu

deskripsikan? Jika belum, lengkapilah! Jika sudah sempurna, hasil kerja kelompok

dapat kamu pajang di kelas.

2. Melaporkan Secara Lisan Peristiwa yang Diamati

Agar dapat melaporkan secara lisan peristiwa yang kamu amati, laksanakan kegiatan

berdasarkan panduan berikut!

a. Bergabunglah kembali dengan anggota kelompokmu!

b. Buatlah kerangka laporan tentang jalannya upacara bendera yang kamu amati

tersebut!

c. Kembangkan menjadi laporan dengan menggunakan kalimat-kalimat yang jelas

dan tidak menimbulkan penafsiran ganda! Kalimat

Kemarin saya mengunjungi pabrik

lampu terbesar di Surabaya, misalnya,

menimbulkan penafsiran ganda. Yang terbesar

itu

lampunya,

atau

pabriknya

. Kalimat semacam itu dapat disiasati dengan

berbagai cara, salah satunya adalah dengan penggunaan tanda hubung: (1)

Kemarin

saya mengunjungi pabrik-lampu terbesar di Surabaya. (

yang terbesar adalah pabriknya)

8

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX

atau (2)

Kemarin saya mengunjungi pabrik-lampu-terbesar di Surabaya.

(yang terbesar

adalah lampunya). Kerjakan tugasmu di dalam buku tugas!

d. Setelah penyusunan laporanmu selesai, laporkanlah hasil kerja kelompokmu secara

lisan di depan kelas! Tentukan siapa di antara anggota kelompokmu yang akan

melaporkan hasil kerja kelompok!

e. Hasil kerja kelompok yang sudah dilaporkan dan ditanggapi oleh kelompok lain

dapat dipajang di tempat yang disediakan.

Berikut adalah contoh kalimat-kalimat pembuka dan penyerta dalam suatu laporan.

Contoh:

Saya akan melaporkan hasil pengamatan kelompok kami tentang jalannya upacara bendera

tanggal ................. Para petugas upacara berasal dari kelas IIA. Yang bertugas sebagai pemimpin

upacara adalah Wa Ode Hidayati, sedangkan pembina upacara, Bapak ....................................

Dalam amanatnya, ........................

3. Melaporkan dan Menanggapi Peristiwa dalam Bacaan

Untuk meningkatkan kemampuanmu menanggapi suatu peristiwa, bacalah kutipan

berikut dan pahamilah peristiwa yang dikemukakan di dalamnya! Setelah kamu

memahami peristiwa yang terdapat dalam bacaan tersebut, kemukakan tanggapanmu

dengan alasan yang logis!

Peresmian Uji Coba Kartu Sehat

Penggunaan Kartu Sehat sebagai jaminan pemeliharaan kesehatan bagi keluarga miskin

diresmikan uji cobanya secara nasional pada hari Sabtu, 9 April 1994. Dengan kartu tersebut,

para keluarga miskin bisa mendapatkan paket layanan cuma-cuma di berbagai sarana

pelayanan kesehatan milik pemerintah.

Peresmian uji coba Kartu Sehat dilakukan di Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung

oleh Menteri Kesehatan Sujudi. Hadir pula dalam peristiwa tersebut Menteri Negara

Kependudukan/Kepala BAKN, Haryono Suyono, Gubernur Jabar, R. Nuryana, dan Bupati

Kabupaten Bandung, H.U. Hatta D.

Menteri Kesehatan dalam pidato pembukaannya menyatakan bahwa pada bulan April

1994 Kartu Sehat secara serentak diujicobakan di dua kabupaten terpilih di setiap provinsi di

Indonesia. Di Jawa Barat, misalnya,ada dua kabupaten yang menjadi uji coba Kartu Sehat,

yaitu Kabupaten Bandung dan Kabupaten Lebak.

Pemberian Kartu Sehat menggunakan acuan peta keluarga sejahtera dari kantor Meneg

Kependudukan/BKKBN dan peta desa miskin yang dibuat Bappenas. Dari peta keluarga

sejahtera sudah dipilih keluarga yang termasuk prasejahtera, sejahtera I, sejahtera II,

9

Jaga Kesehatan dan Lestarikan Lingkungan

1

dan sejahtera III plus. Kartu Sehat diberikan kepada keluarga

prasejahtera dan sejahtera I yang tinggal di desa tertinggal.

Penduduk yang tergolong prasejahtera, antara lain penduduk yang

masih tinggal di rumah yang berlantai tanah,kebutuhan makan

minimal tiga kali sehari belum terpenuhi, dan tingkat pendidikan

sangat rendah.

Menurut Menteri Kesehatan, Kartu Sehat ini juga untuk

keluarga

batih

yang tinggal satu rumah, bisa kakek, nenek,

paman, atau anak. Singkatnya, orang yang tinggal ikut menjadi

tanggungan kepala keluarga.

Kartu Sehat akan terus berlaku selama tingkat kehidupan

penduduk tidak berubah. Kalau penduduk sudah tidak miskin lagi,

Kartu Sehat akan dicabut. Kemudian, penduduk diarahkan untuk

mengikuti program jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat,

semacam Askes untuk pegawai negeri. Ide Kartu Sehat ini muncul

ketika data yang ada menunjukkan bahwa hanya 60 persen

penduduk miskin yang mau dan mampu memanfaatkan fasilitas

modern. Meskipun ada kemudahan berobat, penduduk miskin sering tidak memanfaatkannya

karena penduduk harus mengurus surat keterangan bahwa mereka miskin di RT, RW, kelurahan,

dan kecamatan sebelum berobat. Padahal, pengurusan itu semua perlu waktu.

Dikutip dari

Kompas

, 11 April 1994

Untuk menanggapi laporan atau pembicaraan orang lain, kamu perlu menggunakan

kalimat yang bervariasi. Dalam pembicaraan sehari-hari pun, tanpa kamu sadari, sebenarnya

kalimatmu sudah bervariasi. Kadang-kadang kamu mengunakan kalimat pendek, kadang-

kadang menggunakan kalimat-kalimat yang panjang. Kalimat yang panjang itu biasanya

merupakan gabungan kalimat yang pendek yang biasanya disebut kalimat majemuk.

Dalam pembelajaran ini, kamu akan berlatih menanggapi hasil laporan dengan

menggunakan kalimat majemuk. Untuk itu, ikutilah langkah-langkah berikut!

a. Dengarkanlah laporan perjalanan suatu rombongan, misalnya jemaah haji, melalui

radio atau televisi!

b. Bila kamu tidak mendapatkan laporan perjalanan melalui radio atau t

elevisi,

manfaatkan cerita temanmu yang pernah bepergian ke tempat lain!

c. Tanggapilah laporan itu dengan menggunakan kalimat yang bervariasi, beberapa di

antaranya menggunakan kalimat majemuk!

d. Tukarkan hasil kerjamu dengan temanmu dan diskusikan kalimat-kalimat yang

terdapat dalam hasil kerjamu!

e. Laporkan hasil kerjamu dalam diskusi kelas, kemudian tempelkan di tempat yang

disediakan!

10

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX

C. Membedakan Fakta dan Opini Melalui Kegiatan Membaca Intensif

Di dalam sebuah tulisan/karangan, kadang-kadang penulis mengemukakan pendapat/opini tentang

sesuatu. Agar pendapat/opini itu diterima orang lain, perlu diperkuat dengan sejumlah fakta. Sebaliknya,

sebagai pembaca, kamu perlu membedakan antara fakta dan opini yang terdapat di dalam tulisan yang

kamu baca. Dengan demikian, kamu akan dapat memahami karangan itu dengan baik.

Dalam pembelajaran kali ini, kamu akan membedakan fakta dan opini dari tajuk yang kamu baca

untuk menyimpulkan isinya. Kegiatan yang harus kamu lakukan adalah (1) mengidenti

fi

kasi fakta dan

opini dalam teks, dan (2) membedakan fakta dan opini.

1. Mengidenti

fi

kasi Fakta dan Opini dalam Teks

Ketika kamu berdiskusi tentang satu topik atau pelajaran di kelas, kamu akan

berkata, “Menurut teori ini...dan seterusnya, atau menurut saya... dan seterusnya.”

Apa yang kamu katakan itu sudah memuat fakta dan pendapat atau opini. Menurut

teori ini...dan seterusnya adalah sebuah

fakta

, sedangkan menurut saya... dan seterusnya

adalah

opini.

Fakta adalah hal/peristiwa yang benar-benar terjadi, adapun opini adalah

pendapat yang mungkin masih perlu diuji kebenarannya.

Untuk lebih memperluas pemahamanmu tentang fakta dan opini, bacalah cuplikan

teks berikut!

Pulang

Piko menganjurkan orang-orang sedusunnya untuk bekerja gotong royong memperbaiki

bendar

yang sudah lama tidak cukup mengairi sawah-sawah di desa itu. Walaupun semua

penduduk desa sudah menyatakan kesepakatannya, ternyata pada saat mulai bekerja, hanya

ada lima orang mengikuti Piko. Dengan tabah ia meneruskan pekerjaan itu. Karena ketekunan itu

orang-orang perlahan-lahan menyadari kelalaiannya dan akhirnya menggabungkan diri dengan

Piko. Setelah seminggu air

bendar

pun berlimpah untuk mengairi sawah dan keperluan-keperluan

lain.

Ia berusaha

mengobrak-abrik

hati penduduk yang sudah beku dalam kemasabodohan dan

keras kepala dengan berpidato panjang habis sembahyang Jumat. Karena baru pulang dari

rantau dan mungkin pula karena ia adik kepala kampung, dengan penuh minat dan penghargaan,

jemaah menyimak pidato itu. Para orang tua membungkuk-bungkuk dalam-dalam di

saf

depan,

dan tiap sekejap menganguk-angguk takzim.

"Di Jakarta, Saudara dan Bapakku sekalian," Kata Piko, "Orang bisa memanfaatkan tanah

sejengkal di tepi rel jalan kereta api. Betul-betul dapat disebut sejengkal, Saudara-saudara!"

Menggerakkan kedua tangan memberi batas. "Ditanami bayam, bawang, atau kangkung, disirami

dengan air yang diangkut seratus meter dari situ. Di sini? Tanah berlimpah, air pun berlimpah dan

11

Jaga Kesehatan dan Lestarikan Lingkungan

1

menyembur-nyembur. Tapi tak kita manfaatkan! Sawah sendiri tak cukup untuk memberi makan

kita sepanjang tahun. Hanya separo dari hasil normal yang dapat kita kerjakan. Karena apa?

Bukan karena kita tak memiliki sumber air, tapi karena sistem irigasinya yang tak benar. Sumber

air itu besar, dan jaraknya dari sawah kita hanya sekitar 200 sampai 300 meter, terdengar jelas

desah arusnya. Tidakkah kita bodoh dan bebal kalau begitu Saudara-saudara? Apa guna kita

sembahyang lima kali sehari dan hadir tiap sembahyang Jumat, mendengar khatib dan

mubalig

berfatwa? Tiap hari ajaran agama dijejalkan pada kuping kita supaya kita selalu insyaf bahwa

dalam berusaha kita harus berpikir. Untuk membedakan kita dengan binatang!

Sekarang justru kita sudah mirip binatang! Karena itu, hanya berusaha tanpa berpikir! Kita

sudah tumpul memikir, bagaimana cara memasukkan Sungai Batang Kundur itu ke persawahan

kita."

"Apa akibatnya? Banyak sekali, Saudara-saudara! Pertama sekali hidup kita tak cukup

dari bersawah, harus ditambah dengan berhuma. Kita berhuma, berarti hutan kita gunduli

terus tiap tahun. Hutan digunduli, cadangan air di musim hujan tak ada lagi, dan air melimpah

ruah ke hilir, melanda segalanya. Timbul banjir, menghanyutkan harta benda kita, jalan raya,

dan jembatan runtuh. Berikutnya? Jalan raya runtuh, mobil tak datang lagi ke kampung kita.

Bahkan kebutuhan kita pun sudah didatangkan, harga-harga jadi mahal. Pergaulan dengan

masyarakat ramai pun terhalang. Kampung kita jadi terpencil. Kampung kita jadi sepi. Anak-

anak kita jadi gelisah tinggal di kampung, tak melihat hari depan yang cerah. Lebih-lebih yang

sedikit pendidikan, merasa kecewa dan membunuh dia untuk terus tinggal di kampung! Mereka

pun berduyun-duyun merantau! Di rantau pun mereka tidak mendapat mata pencaharian

sebagaimana diharapkan. Di sana ia butuh modal dan keuletan, dan jarang sekali yang

berhasil bergulat.

Mungkin saja mereka dapat bertahan terus tinggal di kota-kota itu. Tapi asal dapat makan

saja. Mereka tak bisa berkembang! Bahkan, mereka menjadi sumber kekalutan pula bagi

kota.”

"Karena itu Saudara-saudara, kita harus sadar! Kita harus segera memperbaiki sistem

irigasi sawah kita sehingga dapat dikembalikan seperti masa Belanda dulu.

Habis pidato itu Torkis tampil untuk memberi waktu bagi anggota jemaah memberi

sambutan atau reaksi atas pidato Piko. Tak ada seorang pun menyangkal ucapan Piko.

Bahkan orang-orang tua berkata, syukur Piko mau menegur mereka. Siapa lagi yang akan

melakukan jika bukan seorang di antara keluarga sendiri. Meski ucapan Piko itu sangat pedas

bagi mereka, tapi sudah sepantasnya mereka mendapat itu!

Ketika timbul keluhan betapa susah mengumpulkan derma, Piko serentak bangkit berkata

buat sekarang tak perlu uang; yang perlu semangat dan kemauan bekerja. Dia ajak supaya

besok hari Sabtu, semua jemaah pergi ke gunung mencari rotan. Setelah itu membikin

kerangka bendungan dari rotan itu. Hari itu juga, dan kalau tak sempat diteruskan satu-dua hari

lagi, kerangka itu mereka isi batu beramai-ramai di tengah sungai.

Semua anggota jemaah menyatakan setuju, berjanji mereka akan ikut ke gunung. Jemaah

pun bubarlah.

12

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX

Besoknya hanya ada lima orang yang menyertai Piko ke gunung. Di antaranya terdapat

Torkis, Ja Sangkutan (yang mengerjakan sawah Piko) dan ada pula mertua Piko. Piko

berjalan paling depan, tak menyinggung sepatah kata pun tentang Halimah. Diam-diam

mereka merambah ke tengah belantara, menariki batang rotan, dan menyeretnya dalam

ikatan sebesar paha ke hulu

bendar

irigasi. Ketika rombongan pekerja itu melintasi jalan

raya, di pangkal kampung ada beberapa orang tua berpapasan dengan mereka. Kepada Piko

mereka berbata-bata berkata, ada keperluan ke seberang untuk mengurus getah, anak sakit

dan harus dibawa ke mantri, dan segala macam. Piko mengangguk dan tersenyum nyengir

saja membalas ucapan dalih mereka itu.

"Kemarin bicara mereka di surau amat manis-manis! Sekarang mana batang hidungnya?"

rutuk Piko di tepi sungai. Torkis berdiri di sebelahnya, diam-diam saja mengusapi peluh

dengan kain basahan.

Hulu

bendar

itu di hilir sebuah lubuk panjang melengkung,

kelindungan dari landaan air banjir oleh sebuah tebing

karang yang tinggi. Dalam air sesungguhnya ada

bendungan yang menghempang mencong sampai di

seberang sungai. Tapi sudah banyak terban dan bocor.

Piko dan kelima kawan menjalin kerangka dari rotan itu,

sepanjang 15 meter, keliling 2,5 meter. Waktu asar mereka

berhenti, pulang. Besoknya mereka membenamkan

kerangka itu di depan bendungan lama. Pekerjaan

menanam kerangka agar jangan mengapung dan hanyut

amat sukar, harus dihimpit dengan batu besar dari ujung

ke ujung. Setelah peletakan kerangka beres dan kukuh,

mereka pun mengisi kerangka itu dengan batu-batu kecil

sampai penuh. Piko memperhitungkan kalau yang hadir

bekerja ada 30 orang, pekerjaan itu dapat selesai dalam

tempo dua hari saja. Tapi ternyata mereka hanya berenam

selama dua hari itu. Pada hari ketiga Piko membelalak

ketika melihat ada lima orang lagi pekerja baru datang, menyeret ikatan rotan. Diam-diam

mereka menjalin kerangka baru pula, dan setelah selesai dengan Piko dan lain-lain mereka

menanamkan kerangka nomor dua itu ke sebelah ujung kerangka yang telah diisi. Hari

keempat datang lagi tambahan sebanyak 10 orang.

Pekerjaan mengisi kerangka pun dapat dipercepat sehingga setelah lima hari bekerja air

bendar

sudah ada tiga kali tinggi sebelumnya. Pekerjaan berikutnya ialah memperbaiki tali

bendar

ke sawah-sawah. Seminggu kemudian segalanya pun beres, air melimpah-limpah

dan menyembur-nyembur di mana-mana.

(Wildan Yatim dalam Ajip Rosidi,

Ikhtisar Sejarah Sastra

1977: 283—285).

13

Jaga Kesehatan dan Lestarikan Lingkungan

1

Selanjutnya, bersama temanmu, identi

fi

kasilah pernyataan-pernyataan yang tergolong

fakta dan opini/pendapat pada teks tersebut!

No.

Fakta yang ditemukan

Opini yang ditemukan

1.

Setelah seminggu, air bendar pun

berlimbah untuk mengairi sawah.

Kita harus segera memperbaiki sistem

irigasi sawah kita.

2.

3.

4.

5.

Setelah selesai, tukarkanlah pekerjaanmu dengan kelompok lain dan saling mengoreksi!

Bacalah kembali teks tersebut jika masih banyak jawabanmu yang salah!

2. Membedakan Fakta dan Opini

Untuk berlatih membedakan fakta dan opini, terlebih dulu kamu diajak membaca

sebuah teks yang di dalamnya mengandung fakta dan opini. Untuk itu, laksanakan

kegiatan berikut!

a. Membaca Tajuk Berisi Fakta dan Opini

Bacalah tajuk berikut dengan saksama!

Longsor di Pacet

Korban musibah tanah longsor di Pemandian Air Panas, Pacet, Mojokerto, Jawa Timur,

hingga tanggal 13 Desember 2002 telah mencapai 30 orang tewas. Peristiwa ini menambah

kepedihan bangsa Indonesia yang seolah-olah tak pernah lepas dari hantaman musibah.

Berbagai musibah memang melanda bangsa ini. Tanah longsor, banjir, dan bencana lainnya

menimpa beberapa daerah di tanah air.

Dalam musibah tanah longsor di Pacet, Mojokerto, pihak Perhutani kepada salah satu

stasiunTV swasta yang mewawancarainya mengatakan bahwa dalam musibah itu tidak perlu

menyalahkan siapa-siapa. "Sebab", katanya, "musibah di Pacet itu adalah murni musibah alam

belaka yang tidak bisa diduga."

Dapatkah kita menerima penjelasan demikian itu? Dilihat secara sepintas, musibah tanah

longsor di Pemandian Air Panas Pacet adalah murni musibah alam. Datang tiba-tiba, tidak bisa

diduga, dan tidak bisa ditolak manusia. Dengan kata lain, peristiwa itu seolah sudah menjadi

takdir. Tetapi, menerima begitu saja argumen Perhutani, sama saja dengan kita tidak berterima

kasih kepada Tuhan yang sudah memberikan otak dan pikiran agar bisa bernalar sehat, jernih,

rasional, dan waras.

Memang benar, musibah di Pacet, Mojokerto, itu bencana alam. Tetapi jika kita cermat

melihat, mengamati, dan menyimak dengan saksama kawasan hutan lindung Pacet di sekitar

Pemandian Air Panas itu, akal sehat kita akan mengatakan bahwa musibah itu akibat ulah

14

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX

manusia juga. Salah satu kelalaian manusia yang menyebabkan terjadinya musibah itu

adalah karena mereka melanggar aturan mengenai kawasan hutan lindung.

Aturan yang berhubungan dengan kawasan hutan lindung adalah Keppres nomor

32/1990. Dalam Keppres tersebut dikatakan bahwa kawasan hutan lindung yang memiliki

kemiringan 45 derajat tidak diperbolehkan ditanam pohon-pohon yang siap tebang. Kawasan

Pemandian Pacet adalah kawasan yang sesuai dengan isi Keppres tersebut. Kawasan yang

kemiringannya 45 derajat seperti di sekitar Pemandian Pacet tidak boleh ditanami pohon siap

tebang karena pohon semacam itu pada saatnya akan ditebang juga. Bila pohon-pohon di

sekitar itu ditebang, hutan di sana akan gundul, sedangkan pohon penggantinya memerlukan

waktu yang lama untuk menjadi penyangga kawasan dan penahan air di daerah itu.

Lalu apa yang terjadi di Pacet? Pohon-pohon yang

ditanam di sana sebagian besar adalah pinus, mahoni,

dan sejenisnya, yakni pohon yang siap ditebang.

Pada saat pohon itu ditebang, kawasan Pacet dengan

kemiringan 45 derajat tidak memiliki penyangga untuk

menahan atau mencegah longsor. Jadi, sesungguhnya

longsor yang meminta korban 30 jiwa tewas sia-sia pada

tanggal 11 Desember 2002 itu akibat penggundulan

kawasan yang melanggar Keppres nomor 32/1990.

Siapa yang melanggarnya tak perlu disebutkan.

Pelanggaran lain terhadap Keppres tersebut ialah jarak penanaman pohon siap tebang

dari sungai tempat aliran. Menurut Keppres nomor 32/1990 tersebut, sampai radius 32 meter

dari aliran sungai dilarang ditanam pohon yang siap tebang. Mengapa? Jika kurang dari

radius 32 meter dari sungai ditanami pohon siap tebang dan suatu saat pohon itu ditebang,

praktis tak ada penyangga atau penahan air yang datang dari kawasan atas yang memiliki

kemiringan 45 derajat. Menurut catatan direktur Walhi Jawa Timur, Syafruddin Ngulma, di

kawasan Pemandian Air Panas Pacet malah pada radius 0 meter pun sudah ditanami pohon

siap tebang sejenis pinus dan mahoni.

Dengan data-data yang dikemukakan di atas, sangatlah naif jika kita mengatakan bahwa

musibah tanah longsor Pacet hanya merupakan musibah yang datang tiba-tiba. Musibah

itu tidak akan datang tiba-tiba apabila sebelumnya para pengelola kawasan lindung Pacet,

Mojokerto, memeliharanya dengan baik.

Disadur dari

Jawa Pos

, 13 Desember 2002

Setelah kamu membaca tajuk tersebut, lakukan kegiatan berikut!

1) Berpasanganlah dengan temanmu untuk mendiskusikan isi tajuk dengan panduan

pertanyaan berikut!

Pertanyaan:

a) Kemukakan topik utama tajuk tersebut!

b) Tentukan ide pokok paragraf ke satu tajuk tersebut!

c) Musibah tanah longsor di Pacet, Mojokerto merupakan bencana alam yang

datang tiba-tiba dan dalam hal ini tidak ada pihak yang salah. Pernyataan ini

termuat pada paragraf ke berapa? Siapa yang mengatakan hal itu?

15

Jaga Kesehatan dan Lestarikan Lingkungan

1

d) Menurut tajuk tersebut, mengapa musibah Pemandian Air Panas Pacet dapat

terjadi? Siapa yang menyimpulkan demikian?

e) Tentukan kalimat utama paragraf ke lima tajuk tersebut!

f) Tuliskan kembali kerangka bacaan tajuk tersebut!

2) Tukarkan hasil kerja kelompokmu dengan kelompok yang lain agar dapat saling

mengoreksi!

3) Laporkan hasil kerjamu dalam diskusi kelas!

4) Berikan tanggapanmu terhadap hasil kerja kelompok yang dilaporkan!

b. Membuat Opini berdasarkan Isi Tajuk

Setelah kamu mendiskusikan tajuk pada pembelajaran ini, tentu kamu telah

memahami isi tajuk tersebut. Bagaimana pendapatmu tentang musibah di Pemandian Air

Panas, Pacet, Mojokerto? Tentu kamu juga banyak membaca, mendengar, atau mungkin

menyaksikan sendiri, bahkan mungkin juga menjadi sebagian dari korban yang selamat

dari suatu musibah. Memang, musibah kadang-kadang tidak dapat dihindari manusia.

Tetapi, seringkali terjadinya musibah tersebut adalah akibat perilaku manusia sendiri.

Demikian pula, musibah yang dikemukakan dalam tajuk “Longsor di Pacet”. Tentu kamu

dapat menilai bagaimana peristiwa tragis itu bisa terjadi.

Dalam pembelajaran ini kamu dapat berlatih menyusun pernyataan yang sesuai

dengan isi tajuk dan sekaligus menanggapinya secara logis. Tanggapan logis merupakan

tanggapan yang didasarkan pada pemikiran sehingga dapat diterima oleh akal. Untuk

itu, ikutilah langkah-langkah berikut!

1) Bentuklah kelompok yang beranggotakan 4—5 orang!

2) Bacalah kembali tajuk “Longsor di Pacet”, kemudian bersama kelompokmu buatlah

pernyataan yang sesuai dengan isi tajuk tersebut!

3) Buatlah tanggapan logis dari pernyataan-penyataan yang kamu susun!

4) Laporkan hasil kerja kelompokmu dalam diskusi kelas dan mintalah kelompok lain

menanggapinya!

5) Pajanglah hasil kerja kelompokmu di tempat yang telah disediakan!

Contoh pernyataan dan tanggapan:

Pernyataan : Musibah tanah longsor di Pacet menewaskan 30 orang yang sedang mandi di

pemandian air panas taman rekreasi itu.

Tanggapan : Musibah itu sangat memilukan. Kita perlu mengambil pelajaran dari tragedi

tersebut sebab musibah itu merupakan salah satu tanda akibat kerusakan alam

oleh ulah manusia.

c. Membedakan Kalimat yang Berisi Fakta dan Opini

Jika kamu cermati lebih saksama teks yang berjudul "Longsor di Pacet" tersebut,

dalam setiap paragrafnya kamu dapat menemukan kalimat-kalimat yang berisi fakta

dan opini. Perhatikanlah kalimat-kalimat dari paragraf satu! Ada kalimat yang berisi

fakta, misalnya,

Korban musibah tanah longsor di Pemandian Air Panas, Pacet, Mojokerto, Jawa

Timur, hingga tanggal 13 Desember 2002 telah mencapai 30 orang tewas.

Ada pula kalimat

16

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX

yang berisi opini, misalnya,

Peristiwa ini menambah kepedihan bangsa Indonesia yang seolah-

olah tak pernah lepas dari hantaman musibah.

Dalam pembelajaran ini kamu akan berlatih membedakan kalimat yang berisi fakta

dan kalimat yang berisi opini. Kerjakanlah sesuai dengan petunjuk berikut!

1) Diskusikan dengan temanmu kalimat yang berisi fakta dan opini! Tentukan pula

kalimat yang merupakan kalimat topik dan kalimat yang merupakan kalimat

penjelas!

2) Tulislah hasil diskusimu!

3) Cermatilah paragraf-paragraf yang lain dari bacaan tersebut!

4) Tentukan pula kalimat yang berisi opini penulis dan kalimat yang berisi fakta untuk

mendukung opini tersebut!

5) Selesaikanlah tugas ini dengan berdiskusi di dalam kelompokmu!

D. Menuliskan Kembali dengan Bahasa Sendiri Cerita Pendek yang

Pernah Dibaca

Menuliskan kembali segala sesuatu yang pernah kamu baca merupakan salah satu perwujudan

keterampilan menulis. Keterampilan itu dapat kamu kembangkan dengan banyak membaca, baik

membaca teks narasi, persuasi, argumentasi, atau bahkan cerpen. Dengan demikian, kamu pun dapat

berlatih menulis dengan cara menuliskan kembali segala sesuatu yang pernah kamu baca.

Pada pembelajaran kali ini kamu akan menuliskan kembali dengan bahasa sendiri cerpen yang

pernah kamu baca. Aktivitas yang harus kamu lakukan adalah (1) mengidenti

fi

kasi alur, tokoh, dan latar

cerpen, (2) mengidenti

fi

kasi ide pokok cerpen, (3) membuat kerangka cerita berdasarkan cerpen yang

dibaca, (4) mengembangkan kerangka cerita menjadi cerita yang utuh, serta (5) menilai dan menyunting

hasil penulisan kembali cerpen.

1. Mengidenti

fi

kasi Tokoh, Alur, Latar, dan Tema Cerita

Agar dapat menuliskan kembali dengan bahasa sendiri cerpen yang dibaca, kamu

harus memahami dulu cerpen yang akan kamu tuliskan kembali. Hal itu berarti kamu

harus mengidenti

fi

kasi tokoh, alur, latar, dan tema cerita tersebut.

Untuk itu, bacalah cerpen “Pada Suatu Hari” berikut dengan saksama! Identi

fi

kasilah

tokoh, alur, latar, dan tema cerpen tersebut!

Agar kegiatan ini berjalan efektif, kerjakan sesuai dengan petunjuk berikut!

a. Bentuklah kelompok diskusi yang anggotanya berjumlah antara 5—6 orang!

b. Tiap anggota kelompok membaca cerpen yang berjudul “Pada Suatu Hari”.

c. Secara kelompok jawablah pertanyaan berikut!

1) Siapakah tokoh-tokoh cerita tersebut?

2) Bagaimanakah gambaran watak tokoh?

3) Bagaimana alur ceritanya?

4) Di mana dan kapan peristiwa itu terjadi?

5) Apa tema ceritanya?

d. Tiap kelompok harus menuliskan jawabannya dalam buku tugas.

e. Laporkan hasil kelompok untuk mendapatkan tanggapan dari kelompok lain!

17

Jaga Kesehatan dan Lestarikan Lingkungan

1

Pada Suatu Hari

(Pipiek Is

fi

yanti)

Hari itu hujan demikian lebat. Aku berdiri dengan tangan kulipat di dada. "Fuh, dingin

banget," rutukku. Emang, hujan sore ini sedemikian dahsyatnya. Dan itu tidak masalah

seandainya saat ini aku berada di rumah, di depan pesawat televisi sembari menyeruput

secangkir coklat hangat. Uh, sedapnya, bayangku sembari menelan air liur. Tapi, ini? Di depan

halte bus yang dingin, becek, basah lagi.

Sebenarnya salahku juga, sih, mengapa tidak dengerin Mami yang melarang aku

berangkat les bahasa Inggris sore ini.

"Enggak usah berangkat dululah, Fi, kayaknya mendung segini tebal. Entar sore pasti hujan

lebat. Kamu lagi gak enak badan gitu, kok,"kata-kata Mami tadi jadi terngiang dalam benakku.

Tapi, aku cuek saja, tetap berangkat les karena memang ini sore jadwal

conversation

.

Dan, aku paling suka itu.

"Alah, nggak apa-apa, Mi, kan pulangnya bisa numpang Anjar. Enggak usah susah-susah,"

balasku pede.

Dan kenyataannya? Si Anjar, teman sekelasku yang rumahnya satu jurusan tidak masuk.

Yah, dan sore ini, di halte ini, aku meringkuk sendirian.

"Eh, Fi

fi

ya?" sebuah suara berat ngagetin aku. Seketika aku melonjak. Dan wow. Tuhan

memang Maha Adil.

Di depanku sudah berdiri Aryo, cowok keren temen sekelasku. Rambut dan tubuhnya basah

karena air hujan. Heran, dalam keadaan begini, Aryo tambah

macho

saja. Aku gelagepan,

tidak tahu mesti bilang apa. Karena Aryo, cowok yang dengan diam-diam kusimpan rapat

dalam hatiku menjadi satu obsesi yang tidak tahu kapan hilangnya. Tragisnya, cinta pertama

ini terpaksa harus kandas di tengah jalan karena Aryo sudah punya gacoan. Mauris, anak kelas

sebelah yang punya segalanya. Cantik, pintar, dan bokapnya

the have

. Dan, aku mesti menelan

kekecewaan ini sendiri, menyimpan rapat dalam hati, menyembunyikannya, bahkan kalau

mungkin menghilangkan sama sekali dari memoriku. Dan, aku sedang berusaha untuk itu.

"Fi, dari mana?" tanya Aryo kalem.

Bah, cowok ini memang punya segala elemen yang membuat cewek kembang

kempis, cakep, pintar, ramah, dan baik hati. Pokoknya, hampir sempurna, deh. Hanya satu

kekurangannya, dia tidak mau milih aku buat dijadiin ceweknya. Itu aja.

"Dari les tadi. Kamu?" jawabku enteng.

Aku mencoba menetralkan

bak bik buk

dalam dadaku. Ya, tidak ada seorang pun yang

boleh tahu akan perasaan ini. Tidak seorang pun, termasuk Aryo. Padahal, doi persis satu

bangku di belakangku.Aryo juga satu kelompok belajar denganku, sama-sama tim redaksi

majalah dinding, bareng di teater sekolah, dan sama-sama pengurus OSIS.

"Nih, cari

Hidup Matinya Sang Pengarang

-nya Toety Heraty," katanya sembari menunjukkan

buku hitam dan tebal itu.

Aku melonjak, itu buku yang pingin kubeli, tapi belum sempet-sempet juga.

"Wah, boleh pinjam nih?" kataku berusaha menetralisasi perasaanku yang semakin tidak

menentu ini.

Aryo tersenyum, dan di luar dugaan, ia mengangguk. "Boleh, kamu baca aja dulu. Soalnya

masih ada buku yang harus kuselesein, kok" katanya ramah.

Dan, yang namanya getar di hati ini tidak malah sirna, tapi malah semakin membara.

Seperti juga hujan di depanku, tiba-tiba aku menjadi pingin hujan ini tidak bakalan reda supaya

hari ini aku lebih lama bersama Aryo. Ya setidaknya hanya hari ini.

18

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX

"Waduh, hujannya miring ke sini Fi, pindah yuk," ajak Aryo sembari menggamit pundakku.

Aku terkesiap. Lalu kami berdua mojok di sudut halte. Saat itu rasanya hujan sedemikian

berwarna, merah, hijau, biru, dan jingga seperti rasa yang mengaduk-ngaduk hatiku.

Ah Aryo, mengapa sih aku mesti suka sama kamu, padahal jelas-jelas kamu pacaran sama

Mauris. Tapi, pesonamu itu tidak bakalan sirna hanya gara-gara kamu sudah punya pacar. Dan,

aku yakin kok, kalau tidak cuma aku saja yang mimpi, tapi banyak cewek di sekolah yang naksir

si Aryo.

Dan, hari ini aku ada di sampingnya. Di saat hujan lagi. Berdampingan dengannya. Tentu

tidak semua cewek seberuntung aku, selain pacar Aryo tentunya. Aku nikmati betul saat-saat

ini, biar sehabis ini aku mungkin tidak pernah lagi merasakan saat-saat seperti ini. Tapi, bagiku

saat ini Tuhan lagi ngasih hadiah buatku. Dipertemukannya aku dengan Aryo. Dibiarkannya aku

mencoba mereka-reka mimpi sendiri. Biarpun aku tahu semua itu semu.

"Hujan mulai reda Fi, kita pulang yuk!" kata Aryo tiba-tiba.

Aku gelagapan. Sungguh, kalau boleh aku meminta pada-Mu Tuhan, biarlah hujan hari ini

terus turun sampai nanti malam. Bahkan, sampai besok atau sampai satu tahun lagi. Hi........hi

.......hi......aku tertawa dalam hati. Konyol sekali. Dan, sekaligus aku rutuki diriku sendiri. Dasar

pemimpi.

Aryo kembali mengajakku. Dan, aku susuri jalan berdua dengannya hingga kami harus

berpisah karena Aryo berbeda jurusan angkota denganku.

"Sampai ketemu di sekolah, ya Fi," katanya lembut.

Sebenarnya sih kata-kata biasa, kayak kalau si Anjar, si Budi ketua kelas, Ro

fi

k, Bagas,

dan yang lainnya ngomong ke aku. Tapi herannya, mengapa kalau si Aryo yang ngomong bisa

melambungkan anganku. Aku tersenyum dikulum.

Payah, jangan sampai Aryo tahu hatiku. Kalau Aryo mengerti, bisa berabe. Aku tidak

bakalan lagi leluasa dengannya, seperti hari ini, ya hari ini. Suatu hari sepanjang hidupku. Di

mana aku bisa ber-

happy-happy

, biar hanya sejenak. Setelah itu, toh aku harus kembali ke

alam nyata. Bahwa Aryo tidak bakalan suka denganku. Aryo sudah milik Mauris, yang

tentu punya lebih segalanya jika dibandingkan denganku. Ya, ya terkadang cinta memang

tidak harus dikatakan. Dan, cintaku ini bakal aku simpan dalam hati. Menemani hari-hariku dan

semoga bisa menjadi semangatku dalam belajar dan berkarya, seperti selama ini aku lakukan.

Berkarya dan berkarya tiada henti. Menulis di majalah remaja tiada henti, bermain teater

dengan sungguh-sungguh.

Dikutip dari Antologi Cerpen Remaja

Bola Salju di Hati Ibu

2. Membuat Kerangka Cerita Berdasarkan Cerpen yang Dibaca

Setelah mengidenti

fi

kasi unsur cerita yang meliputi tokoh, alur, latar, dan tema

cerita berarti kamu telah memahami cerita yang akan kamu tuliskan kembali.

Selanjutnya, berdasarkan pemahamanmu terhadap cerpen “Pada Suatu Hari”

tersebut, secara individual buatlah kerangka ceritanya. Kerangka cerita memuat urutan

pokok-pokok peristiwa yang menunjukkan urutan penyajian peristiwa dalam cerita yang

akan kamu tulis. Karena cerpen “Pada Suatu Hari” menjadi dasar penulisan ceritamu,

penyusunan kerangka juga harus mengacu pada cerpen itu.

19

Jaga Kesehatan dan Lestarikan Lingkungan

1

3. Mengembangkan Kerangka Menjadi Cerita yang Utuh

Berikut ini kamu akan berlatih untuk menuliskan kembali cerpen yang kamu baca

.

Bersama kelompokmu, kamu sudah mengidenti

fi

kasi

tokoh,

alur, latar, dan tema cerita.

Kamu juga sudah membuat kerangka cerita. Saatnya kini kamu mengembangkan cerita.

Berdasarkan kerangka cerita yang telah kamu buat, buatlah cerita sesuai dengan

versimu sendiri! Kamu harus mengembangkan setiap peristiwa dalam kerangka cerita.

Ingatlah, kamu harus menuliskan kembali cerpen itu dengan bahasamu sendiri, dengan

gayamu sendiri, tetapi tetap pada rambu-rambu cerpen yang asli! Jika perlu, di samping

menggunakan narasi, gunakan juga dialog agar cerita menjadi lebih menarik!

4. Menilai dan Menyunting Hasil Penulisan Kembali Cerpen

Untuk mengetahui hasil pekerjaanmu, lakukan kegiatan berikut!

a. Tukarkanlah cerita yang kamu buat dengan cerita milik temanmu!

b. Berikan komentar dengan menunjukkan kelebihan dan kekurangan karya temanmu

itu!

c. Nilailah berdasarkan rambu-rambu penilaian berikut!

No.

Aspek Penilaian

Skor

Maksimal

Skor

yang Diberikan

1.

Pengembangan cerita (tokoh, alur, latar) sesuai

dengan cerita yang ditulis kembali.

20

2.

Pengembangan cerita sesuai dengan kerangka

cerita yang sudah dibuat.

20

3.

Pengembangan alur cerita menarik dan runtut.

20

4.

Penggunaan bahasa sesuai dengan suasana

cerita.

20

5.

Penggunaan dialog sesuai dengan keperluan

cerita.

20

Jumlah Skor

100

a. Setelah dinilai, kembalikan hasil tulisan temanmu!

b. Berdasarkan hasil komentar dan penilaian temanmu, suntinglah cerpen hasil

penulisan kembali itu! Perhatikan, mungkin ada bagian-bagian alur yang hilang, ada

tokoh-tokoh yang kurang sesuai dengan tokoh dalam cerpen yang asli, atau mungkin

bahasanya perlu kamu perbaiki!

c. Jika sudah selesai, tempelkan hasil pekerjaanmu di kelas! Biarkan teman-temanmu

membacanya. Kamu juga harus melihat hasil kerja temanmu.

20

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX

Pada Unit 1 kamu telah belajar menyimpulkan isi dialog interaktif beberapa narasumber

pada tayangan televisi/siaran radio, melaporkan secara lisan berbagai peristiwa dengan

kalimat jelas, membedakan fakta dan opini melalui membaca intensif, dan menuliskan

kembali dengan kalimat sendiri cerita pendek yang pernah dibaca. Pada pembelajaran

menyimpulkan dialog interaktif beberapa narasumber pada tayangan televisi/siaran radio,

kamu telah belajar (1) mencatat hal-hal penting dalam dialog di radio atau televisi, (2)

menyimpilkan isi dialog, dan (3) menyatakan informasi yang tersurat dan tersirat dalam

dialog. Pada pembelajaran melaporkan secara lisan berbagai peristiwa dengan kalimat yang

jelas, kamu telah belajar (1) mendeskripsikan kejadian/peristiwa yang akan dilaporkan,

(2) melaporkan secara lisan peristiwa yang diamati, dan (3) melaporkan serta menanggapi

peristiwa dalam bacaan. Pada pembelajaran membedakan fakta dan opini melalui membaca

intensif, kamu telah belajar (1) mengidenti

fi

kasi fakta dan opini dalam teks, serta (2)

membedakan fakta dan opini. Pada pembelajaran menuliskan kembali dengan kalimat

sendiri cerita pendek yang pernah dibaca, kamu telah belajar (1) mengidenti

fi

kasi tokoh,

alur, dan latar cerpen, (2) mengidenti

fi

kasi ide pokok cerpen, (3) membuat kerangka cerita

berdasarkan cerpen yang dibaca, (4) mengembangkan kerangka cerita menjadi cerita yang

utuh, dan (5) menilai dan menyunting hasil penulisan kembali cerpen.

Rangkuman

Evaluasi

A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1. Perhatikan kutipan berikut!

Memang benar, musibah di Pecet Mojokerto, itu bencana alam. Akan tetapi, jika kita cermat

melihat, mengamati, dan menyimak dengan saksama, kawasan hutan lindung Pacet di sekitar

Pemandian Air Panas itu, akal sehat kita akan mengatakan bahwa musibah itu akibat ulah

manusia juga.

Pernyataan yang sesuai dengan isi paragraf tersebut adalah ....

A. Penulis setuju bahwa musibah di Pacet terjadi bukan karena kesalahan manusia.

B. Penulis berpendapat bahwa musibah di Pacet adalah peristiwa alam.

C. Menurut penulis, musibah di Pacet itu tidak bisa dihindari.

D. Menurut penulis, manusialah penyebab terjadinya musibah di Pacet.

2. Perhatikan kutipan berikut!

Lalu apa yang terjadi di Pacet? Pohon-pohon yang ditanam di sana sebagian besar adalah pinus,

mahoni, dan sejenisnya, yakni pohon yang siap tebang. Pada saat pohon itu ditebang, kawasan Pacet

dengan kemiringan 45 derajat tidak memiliki penyangga untuk menahan atau mencegah longsor.

Jadi, sesungguhnya longsor yang meminta korban 30 jiwa tewas sia-sia pada tanggal 11 Desember

2002 itu akibat penggundulan kawasan yang melanggar Keppres nomnor 32/1990. Siapa yang

melanggarnya tak perlu disebutkan.

21

Jaga Kesehatan dan Lestarikan Lingkungan

1

Yang bukan merupakan fakta adalah ....

A. Pohon yang ditanam di Pacet antara lain pinus dan mahoni.

B. Siapa yang melanggarnya tak perlu disebutkan.

C. Pohon yang ditanam di sana adalah pohon yang siap ditebang.

D. Bencana Pacet itu menelan korban 30 jiwa tewas.

3. Kalimat laporan yang tidak jelas karena bermakna ganda adalah ...

A. Peristiwa kebakaran hutan terbesar itu sempat membuat panik penduduk.

B. Kebakaran hutan itu terjadi kemarin malam ketika semua orang tidur nyenyak.

C. Puluhan warga berlarian keluar rumah lantaran mendengar dentuman yang sangat

keras.

D. Banyak warga yang panik melihat kobaran api yang kian membesar.

4. Yang tidak sesuai dengan deskripsi peristiwa yang akan dilaporkan adalah.....

A. Peristiwa itu terjadi pada saat para penduduk sedang tidur lelap.

B. Menurut saya, peristiwa itu sangat memilukan.

C. Penduduk berlarian mencari tempat yang aman.

D. Peristiwa bencana alam itu terjadi di kawasan hutan lindung.

5. Perhatikan dialog berikut!

Pewawancara : Mengapa penduduk di sini enggan menggunakan air PDAM?

Narasumber : Air PDAM banyak mengandung kadar besi. Jika terjadi musim hujan air

PDAM berbau. Terlebih lagi jika hujan cukup deras, bau besi cukup menyengat

dari air PDAM. Kalau sudah demikian, kami memilih menggunakan air sumur,

atau membeli air untuk kebutuhan konsumsi daripada terjadi hal-hal yang tidak

diinginkan.

Informasi tersirat yang dapat disimpulkan dari jawaban narasumber adalah ...

A. Penduduk enggan menggunakan air PDAM karena air PDAM warnanya kuning.

B. Penduduk lebih memilih menggunakan air sumur daripada air PDAM.

C. Menurut narasumber, air sumur lebih sehat daripada air PDAM.

D. Penduduk enggan menggunakan air PDAM karena takut kesehatannya terganggu.

6. Perhatikan kutipan cerpen berikut!

Piko menganjurkan orang-orang sedusunnya untuk bekerja gotong royong memperbaiki

bandar yang sudah lama tidak cukup mengairi sawah-sawah di desa itu. Walaupun semua

penduduk desa sudah menyatakan kesepakatannya, ternyata pada saat mulai bekerja hanya ada

enam orang yang mengikuti Piko. Dengan tabah ia meneruskan pekerjaan itu. Karena ketekunan

itu, orang-orang perlahan-lahan menyadari kelalaiannya dan akhirnya menggabungkan diri

dengan Piko.

Jika akan menuliskan kembali cerpen tersebut, kamu akan menggambarkan watak Piko

sebagai seorang yang ....

A. sabar

B. pemarah

C. bijaksana

D. dermawan

22

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX

B. Kerjakan tugas berikut!

1. Dengarkan dialog interaktif yang disiarkan melalui radio! Catatlah hal-hal yang penting

dari dialog tersebut, kemudian tulislah simpulan isi dialog! Simpulan yang kamu buat

hendaknya sesuai dengan pendapat narasumber dan bersifat menyeluruh. Di samping

itu, simpulan hendaknya kamu tulis dengan bahasa yang efektif!

2. Pilihlah sebuah cerpen yang kamu sukai! Berdasarkan cerpen yang kamu pilih itu,

tulislah sebuah cerpen! Kamu harus menuliskannya dengan bahasa dan gayamu sendiri!

Akan tetapi, cerpen yang kamu buat itu pengembangannya harus kamu sesuaikan

dengan cerpen yang kamu pilih.

Setelah berdiskusi, berlatih, dan melaksanakan semua kegiatan dalam pembelajaran ini,

cobalah kamu renungkan kembali apa yang telah kamu kuasai dan belum kamu kuasai.

Ungkapkan pula kesanmu terhadap pembelajaran yang telah kamu laksanakan. Untuk itu,

berikanlah tanda cek (

) pada panduan berikut!

No.

Pertanyaan Pemandu

Ya

Tidak

1.

Saya dapat menyimpulkan isi dialog interaktif pada tayangan

televisi dan siaran radio.

2.

Saya dapat menyatakan informasi yang tersirat dalam dialog.

3.

Saya senang dapat menemukan informasi penting dari dialog

interaktif di TV yang saya saksikan.

4.

Saya dapat melaporkan secara lisan peristiwa yang pernah saya

jumpai dengan baik.

5.

Saya senang dapat melaporkan yang saya jumpai kepada teman-

teman saya.

6.

Saya dapat menulis cerita pendek berdasarkan cerita pendek

yang saya baca.

7.

Saya senang dapat menulis cerita pendek.

Refleksi